Model Manajemen Sumber Daya Manusia, Dalam bisnis, manajemen sumber daya manusia (SDM) menjadi komponen yang penting dalam menjaga kenyamanan para pekerja. Hal ini tidak terbatas pada bisnis besar saja, bisnis sekecil apapun juga membutuhkannya. Hampir semua perusahaan memiliki divisi Manajemen Sumber Daya Manusia atau MSDM.
Divisi ini memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola berbagai kebutuhan terkait sumber daya manusia di perusahaan. Tujuan utamanya adalah agar segala kegiatan di perusahaan dapat dikerjakan sebagaimana mestinya. Namun, apa sih yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan?
Apa Itu Manajemen Sumber Daya Manusia
Pemahaman tradisional dari pengelolaan sumber daya manusia hanya biasanya hanya mengaitkan urusan penggajian dan melakukan penilaian kerja karyawan. Manajemen SDM lebih kritis dari itu, fokusnya adalah menjaga dan memelihara kenyamanan para karyawan dari suatu perusahaan atau bisnis.
Dengan adanya manajemen SDM, karyawan merasa lebih diperhatikan dan merasa aman dalam menjalankan tugasnya. Banyak program dan peraturan yang dibuat demi mencapai peningkatan kualitas kerja, contohnya seperti cuti tahunan, kompensasi bulanan, dan kesempatan untuk meraih insentif.
Manajemen SDM memastikan para karyawan bekerja dengan senang hati dan tidak menganggap pekerjaannya sebagai sebuah tekanan. Empati harus dibangun dalam melakukan manajemen SDM sehingga karyawan yang memiliki masalah akan merasa dimengerti sebagai seorang individu.
Mengenal Model Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Administratif
Model manajemen SDM ini menekankan fungsi HRD sebagai administrator di perusahaan yang menjalankan pekerjaan kepegawaian secara rutin, seperti pencatatan dan pengarsipan data dan dokumen yang terkait dengan karyawan.
Peran HRD di sini antara lain mengelola data karyawan, mencatat cuti, lembur, dan daftar kehadiran karyawan, mengatur pendaftaran kepesertaan dan pelaporan BPJS, serta menyusun surat penawaran kerja.
2. Legal
Model MSDM ini mengutamakan fungsi legal HRD untuk memastikan perusahaan berjalan di dalam koridor hukum ketenagakerjaan. Peran ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang peraturan perundangan-undangan yang berhubungan dengan industri dan tenaga kerja, minimal pengetahuan tentang UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja beserta aturan turunannya seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, dan Peraturan Presiden.
Peran HRD di sini antara lain membuat dokumen perjanjian kerja, menyusun peraturan perusahaan, mewakili perusahaan dalam perjanjian kerja bersama dengan serikat pekerja, dan menangani pemutusan hubungan kerja (PHK).
3. Finansial
Model manajemen SDM ini mengutamakan fungsi finansial HRD untuk merancang paket kompensasi dan benefit karyawan yang adil dan memuaskan. HRD juga terlibat dalam penggajian, pemberian tunjangan dan bonus, serta fasilitas kredit dari kantor.
Fungsi finansial HRD di sini dapat meliputi perhitungan gaji karyawan termasuk PPh 21 dan iuran BPJS, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), pemberian bonus dari laba usaha, penyusunan struktur dan skala upah, penyesuaian dan kenaikan gaji, pembayaran reimbursement, perhitungan upah lembur, serta perhitungan uang makan dan transportasi.
4. Manajerial
Model manajerial lebih fokus pada fungsi HRD dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan karyawan di perusahaan untuk menjaga produktivitas. HRD berperan dalam merekrut kandidat yang tepat dan memberhentikan kandidat yang tidak tepat, melakukan penilaian dan evaluasi kinerja, serta menyiapkan kandidat untuk pengisian peran atau promosi, rotasi, dan demosi.
Peran manajerial HRD juga meliputi pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan skill dan kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan. Model ini mensyaratkan keterampilan manajerial yang baik.
5. Humanistis
Model manajemen sumber daya manusia ini lebih mengutamakan peran HRD dalam mengelola karyawan sebagai manusia dan aset perusahaan, bukan sekadar tenaga kerja. Setiap karyawan memiliki tujuan personal, misalnya ingin menguasai keterampilan baru, menjalani karier sesuai minat, dan mengembangkan potensi diri dengan tantangan peran dan tanggung jawab baru.
Fungsi HRD di sini adalah membantu setiap karyawan mencapai tujuan mereka seiring dengan tujuan perusahaan. Karyawan yang mendapat pemenuhan diri akan lebih bahagia, loyal, dan memiliki moral yang tinggi. Pada akhirnya ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas.
6. Ilmu perilaku
Model manajemen SDM ini berdasar pada ilmu perilaku atau psikologi dalam mengelola karyawan perusahaan. Ilmu perilaku berguna untuk mengarahkan karyawan pada tindakan yang tepat dan positif, yang kemudian dapat mendorong kontribusi mereka dalam pencapaian tujuan perusahaan.
HRD harus bisa menjadi partner konseling bagi karyawan, menampung keluhan, serta menawarkan solusi jitu untuk memecahkan masalah. HRD juga menggunakan pengetahuan untuk memahami karakter, sikap, dan perilaku karyawan. Contohnya, menentukan karakter yang cocok untuk sebuah peran di organisasi atau mengembangkan bakat-bakat di dalam organisasi.
Baik pelaku bisnis kecil maupun besar, manajemen sumber daya manusia itu penting dalam mencapai kesuksesan. Manajemen SDM memastikan karyawan bekerja dengan senang hati, mampu menjaga citra perusahaan, dan memahami nilai-nilai yang dipegang perusahaan. Dengan manajemen sumber daya manusia pula, konflik-konflik yang tak terelakkan mampu diselesaikan.
Selain manajemen sumber daya manusia, hal yang tak kalah penting adalah pembukuan perusahaan yang terperinci. Dengan pembukuan yang baik, Anda bisa membuat rencana yang benar untuk pengembangan usaha Anda.